MODUL IPA KELAS IX K2013 REVISI 2018
|
BAB 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Dalam Produk Teknologi
Pernahkah kamu melihat hewan-hewan yang sedang bergerak untuk
mencari mangsa atau bermigrasi? Seolah-olah hewan tersebut telah mengetahui
arah gerakannya bukan? Apakah kamu mengetahui cara hewan mencari mangsa atau bermigrasi?
Di antara cara hewan tersebut mencari mangsa atau bermigrasi salah satunya dengan
menggunakan prinsip kemagnetan. Jika selama ini kamu hanya mengetahui fungsi
magnet untuk produk-produk rumah tangga, ternyata magnet juga ada di dalam
tubuh makhluk hidup sebagai alat navigasi. Penggunaan magnet dan sifat
kemagnetan di dalam tubuh hewan atau manusia
dikenal sebagai biomagnetisme. Lebih jelasnya, ayo kita pelajari bab ini
dengan penuh semangat!
|
Sponsor : DOWNLOAD PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 REVISI 2018 |
A. Pemanfaatan Medan Magnet
pada Migrasi Hewan
Perubahan musim di bumi berdampak
pada kehidupan makhluk hidup, termasuk di antaranya hewan. Hewan yang hidup di
darat, air, dan udara melakukan perpindahan tempat pada musim tertentu untuk
mempertahankan keh idupannya. Perpindahan tempat yang dimaksud dikenal dengan
migrasi. Migrasi di lakukan hewan melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya.
Beberapa hewan yang sering melakukan migrasi adalah burung, salmon, dan ikan
paus. Pernahkah kamu memikirkan cara hewan melakukan migrasi? Mengapa pada saat
migrasi, hewan tidak salah arah atau tersesat? Hewan-hewan tersebut tidak
memiliki alat penyearah GPS (Global Positioning System) seperti yang sering
digunakan masyarakat saat ini. Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah menciptakan makhluk hidup dengan segala kelebihannya sehingga setiap
makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh
hewan terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu,
medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi,
mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Tahukah kamu hewan
apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaaatkan medan magnet bumi? Cermati
gambar dan uraian berikut yang menunjukkan beberapa hewan yang melakukan
migrasi di bumi.
1. Migrasi Burung
Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layanglayang,
melakukan migrasi pada tiap musim tertentu. Burung tersebut menggunakan
partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk menciptakan “peta” navigasi
dengan memanfaatkan medan magnet bumi.
Gambar 6.1 Migrasi
Burung
|
|
Pemanfaatan
medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos. Pada zaman dahulu, burung
merpati sering dimanfaatk an sebagai kurir surat. Bagaimanakah cara merpati
untuk mengetahui jalan pulang? Ternyata merpati memanfaatkan medan magnet bumi
sebagai penunjuk arah pulang. Hal ini ditunjukkan hasil penelitian Comel pada
tahun 1974 yang memasang magnet di
kepala burung
merpati. Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya, burung merpati
tiba-tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang. Mengapa pemasangan
magnet pada kepala burung menyebabkan burung tersesat? Diskusikan hal ini
dengan temanmu atau cari jawabannya pada berbagai sumber yang dapat kamu
peroleh!
2. Migrasi Salmon
Salmon memiliki
kemampuan untuk kembali ke aliran sungai
air tawar tempat awal mereka menetas dan tumbuh setelah berenang ribuan mil
mengarungi lautan. Penelitian dilakukan terhadap ikan salmon yang melewati
Sungai Fraser di Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi setelah 2 tahun
bermigrasi mengarungi samudra Pasifik.
Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet tertentu
yang dapat dideteksi oleh ikan salmon.
Gambar 6.3
Penyu yang Bermigrasi
3. Migrasi Penyu
Penyu memulai dan mengakhiri migrasi
di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Jalur migrasi sepanjang 12.900 km
melewati Laut Sargasso, wilayah perairan Laut tlantik Utara. Waktu yang
dibutuhkan untuk sekali migrasi antara 5-10 tahun. Tidak seperti migrasi hewan
lain yang umumnya dilakukan secara berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa
mengikuti penyu lain.
Seorang peneliti yang bernama Kenneth Lohmann dari Universitas
Carolina Utara mempelajari tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan
medan magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam
sebuah wadah air yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet …….Gambar 6.3 Penyu yang Bermigrasi jalur migrasi penyu, yaitu wilayah Florida
utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.
Ketika penyu mendeteksi medan magnet
yang mirip dengan medan magnet wilayah dekat Portugal, penyu akan berenang
menuju selatan ke arah Portugal. Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan
magnet bertujuan untuk menjaga penyu agar tetap berada di lautan yang hangat
dan wilayah yang kaya akan sumber makanan.
4. Migrasi Lobster Duri
Peneliti
Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri untuk mendeteksi
medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam bak air yang dapat
diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan
menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil dari
observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan magnet
bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida menuju
lautan lepas yang lebih hangat dan tenang di setiap akhir musim gugur.
Gambar 6.4
Lobster Duri Mengikuti Arah Perubahan Medan Magnet
5. Magnet dalam Tubuh Bakteri
Gambar
6.5 Magnetosome pada Bakteri Magnetospirillum magnetotacticum Saat dilihat
dengan Menggunakan Mikroskop Elektron dengan Perbesaran Ribuan Kali
Tahukah kamu,
bahwa dalam tubuh bakteri yang disebut dengan bakteri Magnetotactic bacteria
(MTB) terdapat organel (komponen) khusus yang disebut magnetosome?
Magnetotactic bacteria merupakan kelompok bakteri yang mampu melakukan navigasi
dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet. Beberapa jenis bakteri ini
memiliki flagella yang berfungsi sebagai pendorong.
Jenis
bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Richard P. Blakemore pada tahun 1975.
Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4)
atau greigite (Fe3S4) yang memiliki sifat
kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan magnet sintetik atau yang dibuat
oleh manusia. Magnetosome dan senyawa yang terkandung di dalamnya masih terus
diteliti dan diduga memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam bidang
kesehatan.